Rabu, 23 Maret 2011

HIMMAH mimbar INSAN JN (Edisi Maret 2011)




“INSAN” : BUKAN SEKEDAR KATA
(UNTUK KITA, MANUSIA “INSAN JN”)
Alief_alkendariy*

BAGAIMANA jika kata hanya menjadi simbol, hanya menjadi icon di pundak kita semua? Selama ini yang terasa mungkin –minimal– seperti demikian. Na’dzu billahi min dzalik . kata-kata seharusnya bisa “menyihir” diri kita dalam suatu komunitas INSAN (Manusia). INSAN bukan sekedar kata ini kami tulis sebagai upaya sambung doa serta sumbangsi ukhuwah yang ber-tafakkur sambil ber-tadabbur pada sesama INSAN. Pertanyaan yang seharunya timbul adalah apakah “sihir” kata INSAN selama ini telah kita rasakan atau hanya menjadi wakil forum ini di atas media…?  Apakah INSAN itu…? Tentu bukan sekedar kata,  apalagi singkatan. Karena itu masih kulit luar. Bahkan paling luar dari yang luar. Lantas mana saripatih dan/ataupun bijinya? Jawabannya cukup anda yang tau dan cukup di hati jika anda teriaakkan itu.

***

KATA INSAN, tentu...! minimal kita ketahui memiliki makna manusia. Namun penerapan kata manusia dalam Firman-Firman Allah tidak hanya menggunakan kata al-Insan saja, karena ada keindahan kata-kata lain pilihan Allah, misalnya, Al-Basyar, An-Nas, ataupun Bani Adam. Dari sinilah kita akan temukan titik penekanan yang sangat berbeda dalam penggunaan masing-masing kata itu secara linguistik. Dan kami ingatkan lagi… ini bukan sekedar kata-kata buta yang tertata. Sekali lagi, Bukan.

Kata Al-Basyar secara etimologi berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Penamaan ini menunjukan bahwa secara biologis yang mendominasi manusia adalah pada kulitnya, dibanding rambut atau bulunya (lihat : Al-Raghib al-Isyfaniy, al-mufradat fi gharib al-Qur’an, Beirut ; Dar al-Ma’arif, t.t, h. 46-49). Disini hanya ingin membedakan segi biologis manusia dengan hewan yang lebih di dominasi bulu atau rambut. Semmentara dalam kitab lisan al-Araby karangan ibn Manzhilir, menyatakan kkata Al-Basyar dappat diartikan mulamasah,  yaitu persentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan. Dan secara etimologis ini, kata tersebut berlaku bagi siapa pun manusia di muka bumi dengan keterbatasan sifatnya itu.  

Kata An-Nas lebih bersifat umum dibanding kata Al-Insan, Karenna kata An-Nas menunjukan pada eksistensi manusia sebagai makhluk social secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan dan kekafiran (lihat : Al-Raghib al-Isyfaniy, al-mufradat fi gharib al-Qur’an, Beirut ; Dar al-Ma’arif, t.t, h. 509).

kata Bani Adam, secara eksplisit juga memiliki keumuman, namun ada batasan tertentunya, dari uraian berbagai mufassir, seperti al-Thabathaba’i dalam kitabnya al-mizan fi tafsir Al-Qur’an dan juga ibnu ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabary dalam kitabnya jami’ al-bbayan ‘an Ta’wi : aiy al-Qur’an, dapat tersimpulkan bahwa kata Bani Adam lebih diletakkan pada aspek amaliyah manusia sekaligus pemberi arah ke mana dan dalam bentuk apa aktivitas itu dilakukan. Lalu bagaimanakan denga kata al-Insan atau Insanun itu…?

***

ADA APA DENGAN KATA INSAN ?

Kata Al-Insan berasal dari kata Al-Uns, dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 73 x dan tersebar dalam 43 surat (Muhammad Fu’ad Abdul  Al-Baqi, Al-Mujam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an al-Karim, Qahirah : Dar al-Hadis, 1988, h. 153-154)
Secara etimologi, Al-Insan dapat diartikan Harmonis, lemah lembut, tampak, dan pelupa.

Kata Al-Insan digunakan al-Qur’an untuk menunjukan totalitas Insan sebagai makhluk jasmani dan rohani. Harmonisasi kedua aspek tersebut –dengan berbagai potensi yang dimilikinya – menggantarkan Insan sebagai makhluk Allah yang unik dan istimewa, sempurna, dan memiliki diferensiasi individual antara satu dengan yang lain, dan sebagi makhluk dinamis, sehingga mampu menyandang predikat khalifah Allah di muka bumi.

Perpaduan antara aspek fisik dan psikis telah membantu Insan untuk mengekspresikan dimensi Al-Insan dan Al-Bayan, yaitu sebagai makhluk berbudaya yang mampu berbicara, mengetahui baik dan buruk, mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban, dan lain sebagainya (Muhammad ibn Ali al-Syaukani, Fath al-Qadir : Kairo, Musthafa al-Babiy al-Halabiy, 1964. h. 465). Dengan kemampuan ini, Insan akan dapat membentuk dan mengembbangkan diri dan komunitasnya sesuai dengan nilai-nilai Insaniyah yang mmemiliki nuansa nuansa ilahiyah yang hanif : integralitas ini akan tergambar pada nilai iman dan bentuk amaliayahnya (Q.S 95 : 6). Dengan kemampuannya ini, Insan akan mmampu menggemban amanah Allah di muka bumi secara utuh. Namun demikian manusia / Insan sering lalai bahkan melupakan nilai Insaniyah yang dimilikinya dengan berbuat berbagai bentuk mafsadat (kerusakan) di muka bumi.

Pada beberapa ayat, Allah SWT mempersandingkan kata Al-Insan dengan kata syaithan. Ayat-ayat tersebut pada umumnya berisikan peringatan Allah, agar Insan senantiasa sadar dan menempatkan posisi fitrahnya sesuai dengan yang diinginkan Allah, yaitu pada posisi yang hanif :
Firman Allah :
Artinya :
“ Ayahnya berkata : “ hhai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat mmakkar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi Insan”. (Q.S Yusuf [12] :5)

Hal yang sama juga dibacakan dalam ayat ini ;
Artinya :
Dan katakanlah kepada hamba-hambaku : “hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitah itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syathan itu adalah musuh yang nyata bagi Insan,”. (Q.S. Al-israda [7]:53)

Kata Al-Insan  juga digunakan dalam Al-Qur’an untuk menjelaskan sifat umum, serta sisi-sisi kelebihan dan kelemahan Insan. Hal ini terlihat dalam Firman Allah dalam Al-Qur’an, seperti yang telah kami kutip dari poin yang telah dipilih oleh prof. dr. Ramayulis dan Dr. Samsul Nizar. M.A dalam bukunya Filsafat Pendidikakn Islam,   yakni  :
  1. Tidak semua yang diinginkan Insan berhasil dengan usahanya bila Allah tidak menginginkannya. Disini terlihat secara jelas adanya unsure keterlibatan Tuhan dalam realitas apa yang dicita-citakan dan kelemahan Insan sebagai makhluk pada sisi yang lain
(lihat : Q.S An Najm [53] : 24-25)
  1. Gembira bika dapat nikamat, serta susah bila dapat cobaan. Kesemuanya itu terjadi karena Insan sering melupakan nikmat yang diberikan Allah (ingkar nikmat). Hal ini terlihat pada Firman Allah (lihat : Q.S. Asya Syuura [42]: 48)
  2. Insan sering bertindak bodoh dan dzalim, baik terhadap dirinya maupun makhluk Allah lainnya. (lihat : Q.S. Al-Ahzab [33] : 72)
  3. Insan seringkali ragu dalam memutuskan persoalan sikap ini terga,mbar pada firman Allah dalam Q.S. Maryam [19] : 66-67
  4. Insan bila mendapatkan kenikmatan materi, seringkali lupa diri dan bersifat kikir. Padahal, sikapp yang demikian merupakan sikap yang telah menyeretnya pada sisi kerugian yang nyata. Hal ini dinukilkan Allah dalam Q.S Al-Israa’ [17] : 100, Al-Ma’aarij [70] : 19, dan At-Takaatsur [103] : 2. sikap yang demikian telah membuat Insan bersikap ingkar pada Tuhannya, dan seringkali berputus asa. Padahal semua itu berasal dari Allah . sikap ini dinyatakan Allah dalam Q.S. ibrahim [14] : 34, Al-israa [17] : 67, dan 83, Al-Kahfi [18] : 54, Al-Hajj [22] : 26, Az Zumar [39] : 8 dan 49, Az-Zukhraf [43] : 15. sesungguhnya Allah senantiasa mengetahui apa-apa yang ada dalam hati Al-Insan.
  5. Insan adalah makhluk yang lemah (Q.S An-Nisaa’ [4] : 28), gelisah dan tergesa-gesa (Q.S Huud [11] : 9, Al-Anbiya [7] : 11, Al-Israa [21] : 37)
  6. kewajiban Insan untuk berbuat baik pada kedua orang tuanya. Tuntutan ini di nukilkan Allah dalam Q.S Al-Ankabut [29] : 8, luqman [31] : 14, dan Al-Ahqaaf [46] : 15
  7. Peringatan Allah agar Insan waspada terhadap bujukan orang-orang munafiq (Q.S Qaaf [59] : 16), adanya kebangkitan dari alam kubur (Q.S Al-Qiyamah [73] : 3, 5, 10, 13, 14, 36, An-Naaziyat [79] : 35, Abasa [80] : 17, Al-Infihar [82] : 6, Al-Muthaffifin [83] : 6, Al-Fajr [89] : 23) dan memperhatikan maknanya (Q.S [80] : 24)

Kata Al-Insan digunakan dalam Al-Qur’an untuk menunjukan proses Insan sesudah Adam. Kejadiannya mengalami proses yang bertahap secara dinamis dan sempurna di dalam rahim (Q.S. An Nahl [16] : 78 ; Q.S Al-Mu’minun [23] : 12-14). Penggunaan kata Al-Insan dalam ayat ini mengandung dua makna :
  1. makna proses biologis, yaitu dari saripatih tanah memlalui makanan yang dimakan Insan, sampai pada proses pembuahan.
  2. makna proses psikologis (pendekatan spiritual), yaitu proses ditiupkan ruh-Nya pada diri manuia, berikut berbagai potensi yang dianugerahkan Allah kepada Insan.
Untuk itu Insan diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa mengarahkan seluruh aspek amaliyahnya pada realitas kedudukannya pada Allah, tanpa batas, tanpa cacat, dan tanpa akhir. Sikap yang demikia akan senantiasa mendorong dan menjadikan untuk cenderung berbuat kebaikan dan ketundukan pada ajaran tuhannya. (Qurai Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung ; Mizan, 1994. h. 69-70)

Oleh karena itu, agar Insan  hidup sesuai dengan nilai dan tuntunan Ilahi, maka Insan dituntut untuk menggunakan akal dan potensi fisik dan psikis yang dimilikinya secara optimal, dengan tetap berpedoman pada ajaranNya.

Dari pemaknaan Insan kata Insan, terlihat sesungguhnya Insan (Insan) merupakan makhluk Allah yang memiliki sifat-sifat Insanwi yang positif dan negative. Agar Insan bisa selamat dan mampu mengfungsikan tugas dan kedudukannya di muka bumi dengan baik, maka Insan (Insan) harus senantiasa mengarahkan seluruh aktivitasnya, baik fisik –terutama – psikis sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Dan kini kita bersama-sama menyadarinya. INSAN (JN ataupun yang lainnya) tidak akan terlepas dari term kita sebagai INSAN kata, tapi lebih sebagai INSAN Khaloifah di muka bumi ini.
Harapan kita, INSAN JN bukan sekedar INSAN (Ikatan Santri) tapi juga makna esensial tujuan dari INSAN Khalifah seluruh dunia. Selamat merenung…! Selamat ber-tadabbur…!

 “Jika” ingin mengetahuinya dengan renungan tadabbur yang membara dan rasa iradah serta himmah yyang memuncak, lacaklah ayat demi ayat yang belum di paparkan secara rinci.
Wallahu A’lam bi as-Showaab…
  
   
*Penulis adalah “INSAN JN” 

Waaaahhhh.... Seeruuu...! 
silahkan saksikan penciptaan INSAN di video ini...! moga menggugah diri INSANIYAH kita...!
          

    Wassalam
Salam INSAN JN
bagi INSAN JN yang ingin berpartisipasi dalam HIMMAH mimbar INSAN JN edisi bulanan
segera mengirimkan opininya dalam betuk upload di FB INSAN JN, atau kirimkan dalam bentuk file ke alamat email koordinator mimbar INSAN JN di :
alief_alkendariy@yahoo.co.id
____________
TEMA EDISI BULAN RAMADHAN :
MENGENAL KARAKTER PESANTREN JABAL NOER
(judul oponi/kisah/cerita, bebas)

"Selamat bertafakkur...!"
tertanda

ketua INSAN JN
M. Alfithrah Arufa, S.Pd.I



Jumat, 11 Maret 2011

Inventaris mimbar AL-INSAN



Pintu utama ilmu adalah diam, yang kedua mendengarkannya, yang ke3 mengamalkannya, ke4 menyebarkannya, dan mengajarkannya (thobar FB, by op albasyry)

Semakin tinggi air bersumber, makin sejuk dan bersih airnya, semakin tinggi derajat seseorang, makin tentram semua yang ada di dekatnya (sms Thobari, 04/03/11)

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang ketulusan
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar keikhlasan
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau belajar tentang mema’afkan
Ketika kau harus lelah dan kecawa, maka saat itu kau sedang tentang belajar tentang kesungguhan
Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat ittu kau sedang belajar tentang ketangguhan
Jadikan semua peristiwa sebagai pelajaran. (sms Alan, 05/03/11)

Allah Swt tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar, api ketahuilah bahwa dia selalu memberi pelangi disetiap badai, senyum disetiap air mata, berkah disetiap cobaan, dan jawaban di setiapp doa… jangan pernah menyerah terus berjuanglah, coz life is so beautiful..,
hidup bulanlah suatu tujuan melainkan perjalanan,,, nikmatilah dan berfikir positif…
(sms Geby, 07/03/11)

2 hal yang harus diingat:
1. kebaikan orang lain kpd kita
2. kburukan kita pada orang lain
2 hal yang harus dilupakan:
1. kebaikan kita pada orang lain
2.keburukn orang pada kita
(SMS, Geby. 10/03/11)

Nasihat kubur :
1. aku adalah tempat paling gelap, maka terangilah naku dengan tahajjud
2. aku adalah tampat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan bersilaturahmi
3. aku adalah tempat yang paling sempit, maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca Al-Qur’an.
4. aku adalah tempatnya binatang-binatang yang menjijikkan, maka racunilah ia dengan amal sedekah.
5. aku adalah tempat mungkar dan Nakirb ertanya, maka persiapkanlah jawabanmu dengan perbanyak mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH
(SMS Geby, 10/03/11)


Bagaimana akan terang hati seseorang yang gambar dunia ini terlukis dalam hatinya
Bagaimana akan pergi menuju pada Allah, padahal ia masih terbelenggu oleh syahwat hawa nafsunya.
Bagaimana mengharap akan mengerti rahasia yang halus, padahal ia belum taubat dari kekeliruannya...
(SMS Alan A. 10/03/11)


5 Hal diberikan pada yang istiqomah dalam sholat jama’ah ;
1. tidak fakir
2. dibebaskan siksa kubur
3. menerima catatan amal dengna tangan kanan,
4. nguwot ing sirot kayo kilat.
(SMS Thorik, 11/03/11)

silahkan kirim kata2 motivasi antum semua via FB/HP teman2 antum..., insyaAllah akan kami publikasikan di blog INSAN JN, moga manfaat.... !


Rabu, 02 Maret 2011

INSAN JN SEDANG BERAKSI

 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Salam INSAN JN
Salam bagi semua manusia Jabal Noer

Ada kalanya kita sebagai manusia sangat butuh motivasi dan inspirasi dari seorang sahabat agar hidup ini tidak down, tidak putus asa, dan tidak terus terlena dalam keterpurukan. Selain bantuan dan saran dari sahabat yang bisa diajak untuk berbagi, kita juga butuh kata-kata yang bisa membangkitkan gairah dan semangat supaya kita terus bangkit. bagaimanakah jika sahabatmu ada disaat kau butuh motivasi darinya.

para INSAN JN yang budiman, minimnya gerak bukan indikator utama saat kita butuh kesuksesan dalam tahapan awal. membuka niat yang ikhlas lagi luas dgn kesungguhan INSAN JN terhadap INSAN JN. keterbatasan kita merupakan motivasi kita sendiri. 

sebagai langkah awal kita (baik santri aktif JN, terutama alumni) kami mohon dengan sangat dan keikhlasan kepada antum, setelah membaca pesan ini, untuk mencoba mengirimkan pesan di dinding FB ini atau sms ke no 081332219181 (ketua INSAN JN) atau 085730074112 (sekretaris INSAN JN)  dengan format pesan sebagai berikut:
----------------------------------------------------------------------------------
nama lengkap anda_tahun masuk pondok_alamat lengkap_no hp/tlp anda yang aktif_3 nama & no hp/tlp (yang aktif) teman/alumni JN yang anda kenal.
contoh :
M. Alfithrah Arufa_2002_Kendari Sulawesi Tenggara_081332219181_agus salim (085730074112),Thobari (085731161061), Thoriq (085648133656).
---------------------------------------------------------------------------------- 

->kirim saat ini juga, dan temukan teman-teman INSAN JN terbaik      kamu sekarang juga...!
-> jika anda memiliki lebih dari 3 nama & no teman/alumni yang anda kenal, boleh dikirim sekaligus atau  dikirim dilain kesempatan antum (cukup nama & no teman/alumni yang anda kenal saja)
formatnya seperti :
3 nama & no hp/tlp (yang aktif) teman/alumni JN yang anda kenal.
contoh :
agus salim (085730074112),Thobari (085731161061), Thoriq (085648133656).

~~~
saat ini gerakkan niat anda yang ingin ikhlas itu demi kesuksesan INSAN JN bersama...! amin-amin ya rabbal 'alamin...

TUNGGU KABAR PROGRAM MISI BESAR INSAN JN SELANJUTNYA di HP/FB antum...semoga bisa berwujud FISIK nantinya*.


jaga silaturahmi dan raih ukhuwah islamiah kita bersama INSAN JN


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Yogyakarta, 03 Maret 2011
tertanda'

ketua INSAN JN

----------------------------------------
* FISIK ini bisa tercipta dengan kesiapan kita untuk mengirimkan kata2 mutiara penyemangat buat sahabat INSAN JN kita.
INSAN JN akan mencoba menerbitkannya dalam bentuk buku hasil karya INSAN JN senusantara.moga manfaat